Oktober 22, 2025
IMG-20251017-WA0158

Gus Kholik YPP Al Kholiqi akan terus berkomitmen menjadi bagian dari upaya nasional dalam menyelamatkan generasi bangsa dari jeratan narkoba.

 

Kota Malang, Ctv57.com – H. Abdul Kholiq, akrab disapa Gus Kholiq, pimpinan Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al Kholiqi Rehabilitasi Sosial Pecandu Narkoba Sidoarjo yang hadir dalam kunjungan kerja Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, S.I.K., S.H., M.Si., di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (16/10/2025).

Kehadiran Gus Kholiq bertujuan untuk mengintegrasikan penyintas narkoba binaannya ke dalam program pemberdayaan nasional dan menunjukkan keberhasilan metode pemulihan yang diterapkan oleh YPP Al Kholiqi – Rehabilitasi Pecandu Narkoba

YPP Al Kholiqi, terus menunjukkan komitmennya dalam menyelamatkan generasi bangsa dari jerat narkoba. Lembaga rehabilitasi sosial yang telah berdiri sejak tahun 1989 (dahulu bernama YPP Baiturrohman dan berganti nama pada 2020) ini tidak hanya fokus pada pemulihan fisik, tetapi juga spiritual dan keterampilan kerja.

TAMENG - Launching Taman Edukasi BNN Farming

Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Batu Nurochman, Wakil Wali Kota Heli Suyanto, Kapolres Batu AKBP Andi Yuda Pranata, Kepala BNNK Kota Batu AKBP Renni Puspita, perwakilan BNNP Jatim Anto, Kepala BNNK Sidoarjo Kombes Pol. Gatot Soesanto, S.H., serta Kepala Desa Bulukerto Suhermawan.

Dalam kegiatan itu, Komjen Pol. Suyudi meninjau langsung pelaksanaan program BNN (Tameng) Taman Edukasi Bnn Farming sebagai bagian dari pengembangan Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Desa Bulukerto dipilih sebagai lokasi percontohan nasional karena dinilai berhasil melibatkan para penyintas narkoba dalam kegiatan edukatif dan kewirausahaan produktif berbasis pertanian.

“Harapan kami, para penyintas ini bisa kembali menjadi masyarakat yang produktif dan berpenghasilan. Hasil karya mereka nantinya diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah,” ujar Komjen Pol. Suyudi Ario Seto dalam keterangannya di sela kunjungan.

Program pemberdayaan ini meliputi pelatihan soft skill seperti membatik, bonsai, budidaya ikan lele, serta penanaman sayuran seperti terong, wortel, brokoli, dan jagung. Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi BNN dalam memulihkan para penyintas agar mampu mandiri secara sosial dan ekonomi.

Kepala BNN RI juga menegaskan pentingnya menghapus stigma negatif terhadap pecandu maupun mantan pengguna narkoba.

“Saudara-saudara kita yang masih menjadi pecandu atau sudah pulih harus kita jaga, obati, dan beri semangat. Jangan lagi ada stigma bahwa mereka adalah aib atau harus dijauhi. Mereka perlu kita dukung agar bisa pulih, sehat, dan kembali produktif,” tegasnya.

Sementara itu, Gus Kholiq, menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan kepada dua penyintas binaan lembaganya untuk ikut serta dalam program Tameng

“Kami bersyukur dua penyintas dari YPP Al Kholiqi bisa mengikuti edukasi BNN Farming. Sebelumnya mereka sudah menjalani pelatihan life skill pengecatan bekerja sama dengan PT Propan,” terang Gus Kholiq.

Ia menambahkan, YPP Al Kholiqi akan terus berkomitmen menjadi bagian dari upaya nasional dalam menyelamatkan generasi bangsa dari jeratan narkoba.

“Kami berterima kasih kepada BNNK Sidoarjo atas pembinaan dan arahannya. Pelatihan keterampilan ini menjadi bekal penting bagi para penyintas untuk berkarya setelah kembali ke masyarakat. Mari kita hidup sehat dan jauh dari narkoba,” pungkas Gus Kholiq. (A6/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *